Bangkit dari kubur

Memulai kembali menorehkan tulisan di blog ini rasanya menjadi hal yang terasa cukup aneh buat saya. Rasanya sudah hampir 100 tahun lamanya saya tidak melakukan update di blog ini dan ternyata benar kata orang jika blog yang jarang update berangsur-angsur akan ditinggalkan oleh si pelahap konten, Google. Kesan pertama yang saya dapat simpulkan bahwa Google telah benar-benar kehilangan selera terhadap blog saya adalah manakala saya melakukan riset beberapa keyword penting dalam blog ini. Alhasil banyak keyword yang dahulu dengan antengnya nangkring di pojokan atas halaman 1 kini telah hilang entah kemana.

Hal yang paling saya takutkan adalah satu, kalau blog ini sudah rontok terkena penguinized. Tapi nyatanya kekhawatiran saya akhirnya sirna lantaran halaman depan blog yang dulu SERP-nya ajib ini masih nangkring di halaman depan. Alhamdulillah, Google belum betul-betul benci sama blog ini. Pengandaian saya terhadap Google pun melambung tinggi ke tingkat khayalan yang paling maksimal, yaitu saya umpamakan Google adalah seorang anak kecil yang bosenan. Pada awalnya saat dia merengek, dan saya sodorkan sebuah balon mungkin dia bisa tertawa kegirangan. Di lain waktu dia kembali menangis, kembali saya sodorkan lagi sebuah balon, dan dia tersenyum. Namun saat kejadian yang sama dan saya melakukan hal yang sama secara berulang-ulang mungkin lama-lama bukannya tertawa atau tersenyum tapi balon tersebut dibuang ke tempat sampah. Kesimpulannya adalah, Google jenuh dengan konten yang itu-itu saja!.

Oleh karenanya pada kesempatan ini saya ingin kembali mencorat-coret blog yang baru saja ganti kulit ini dengan sesuatu yang baru, yang fresh dengan harapan bisa kembali kompetitif lagi dalam jangka waktu yang singkat. Entah bagaimana caranya, namun yang saya tahu pasti adalah dengan menambah kembali pundi-pundi konten original yang bisa saya tulis disini. Salah satunya adalah artikel kompetisi bertajuk Iconia PC tablet dengan Windows 8 yang kini masih peringkatnya masih tergolong memble cenderung menyedihkan. Tapi tak apalah, mengingat blog ini baru bangkit dari kubur. Masih banyak hal-hal disana-sini yang harus diperbaiki dan disempurnakan lagi. Seperti apapun optimasi yang dilakukan, rupanya Google cukup realistis dalam menilai sebuah blog.

Teguran halus dari Google terhadap konten yang tak kunjung memuaskan dalam singgasana SERP di halaman depan nampaknya memang perlu saya telan meskipun pahit. Namun tak mengapa, bukankah tak selamanya yang pahit itu racun dan yang manis itu adalah obat bukan?. Ada makna yang tersirat dari hasil SERP yang berhasil saya kumpulkan dan menjadi cambuk kecil bagi saya untuk tak sekedar berdiam diri menyaksikan itu semua. Meskipun dengan SERP yang masih manyun dan umpamanya konten ini baru terindeks 100 tahun kemudian juga tak apa. Paling tidak saya, Tri Haryadi sudah menyadari apa yang kurang dan apa yang semestinya diperbaiki agar "si bayi" Google bisa kembali tertawa dan tersenyum seperti dulu kala. Semoga saja.