Mengenal Business Model Canvas dan Contoh BMC

Mengenal Business Model Canvas
Mengenal Business Model Canvas | Pixabay


BMC adalah Business Model Canvas, sebuah kerangka kerja atau framework dalam bentuk kanvas yang digunakan untuk menggambarkan model bisnis suatu perusahaan atau organisasi. 

Dengan menggunakan BMC, tim manajemen dapat mengembangkan dan merencanakan model bisnis yang lebih baik, memperbaiki model bisnis yang sudah ada, dan menguji ide bisnis secara sistematis. 

BMC dapat membantu memperjelas dan menyederhanakan strategi bisnis, serta memastikan semua aspek bisnis terintegrasi dengan baik.


Contoh Business Model Canvas

BMC pertama kali diperkenalkan Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam bukunya yang berjudul "Business Model Generation: A Handbook for Visionaries, Game Changers, and Challengers" tahun 2010. 

Sejak saat itu, Business Model Canvas telah menjadi alat yang populer digunakan dalam pengembangan bisnis dan kewirausahaan. Business Model Canvas terdiri dari 9 element penting yang saling menguatkan.

Berikut element penting dalam Business Model Canvas dan contoh BMC atau untuk sebuah toko online fashion: 

  1. Segmen pelanggan (Customer Segments) : Siapa target pelanggan kamu, dan apa kebutuhan atau masalah pelanggan tersebut. Contoh: Pelajar SMA yang ingin mendapatkan tambahan belajar bahasa Inggris.

  2. Proposisi nilai (Value Proposition) : Apa produk atau layanan yang kamu tawarkan, dan apa manfaat yang diberikan kepada pelanggan. Contoh: Aplikasi belajar bahasa Inggris dengan metode interaktif.

  3. Saluran distribusi (Channels) : Bagaimana kamu menjual produk atau layanan tersebut, dan apa jenis saluran distribusi yang digunakan. Contoh: Situs marketplace seperti Shopee, Bukalapak, dan lainnya.

  4. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relationships) : Bagaimana cara mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dan apa jenis layanan yang diberikan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Contoh: Layanan customer service yang responsif dan lainnya.

  5. Sumber pendapatan (Revenue Streams): Bagaimana kamu menghasilkan pendapatan, dan apa jenis model bisnis yang kamu gunakan. Contoh: Model bisnis berbasis freemium dengan penjualan paket akses premium dengan fitur tambahan.

  6. Sumber daya kunci (Key Resources): Apa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dan apa jenis aset yang kamu butuhkan. Contoh: Teknologi aplikasi, SDM, konten pendidikan dan lainnya.

  7. Aktivitas kunci (Key Activities): Apa aktivitas terpenting dalam bisnis yang kamu kelola, dan apa kegiatan yang harus dilakukan secara efisien. Contoh: Pengembangan konten pendidikan, peningkatan kualitas teknologi aplikasi dan pemasaran.

  8. Mitra kunci (Key Partners): Siapa mitra bisnis kamu, dan apa peran mitra bisnis dalam bisnis yang kamu kelola. Contoh: Mitra penyedia platform teknologi untuk aplikasi belajar bahasa Inggris.

  9. Struktur biaya (Cost Structure): Apa biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis, dan apa jenis biaya yang paling signifikan. Contoh: Biaya pengembangan teknologi aplikasi, pembayaran gaji karyawan, dan biaya pemasaran.

Nah itu dia contoh penjelasan sederhana mengenai contoh Business Model Canvas. Dengan memahami setiap elemen dalam contoh BMC di atas, kamu bisa membuat perencanaan dan mengembangkan bisnis dengan lebih efektif.


Cara Membuat Business Model Canvas

Setelah memahami contoh BMC di atas, saatnya kamu mulai membangun Business Model Canvas agar bisa diaplikasikan pada bisnis yang kamu kelola. Berikut cara membuat Business Model Canvas.

  1. Tentukan target pelanggan, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan kebutuhan mereka.

  2. Tentukan produk atau layanan yang akan ditawarkan kepada pelanggan.

  3. Pikirkan manfaat apa yang akan diberikan kepada pelanggan.

  4. Identifikasi saluran distribusi yang paling efektif untuk menjual produk atau layanan. Contohnya melalui toko online, toko fisik, atau marketplace.

  5. Tentukan cara kamu mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.

  6. Apa jenis layanan yang kamu berikan untuk menjaga pelanggan tetap loyal

  7. Tentukan cara kamu akan menghasilkan pendapatan, seperti penjualan langsung, berlangganan, atau iklan.

  8. Tentukan aset apa yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis kamu, seperti SDM, teknologi, dan modal.

  9. Tentukan aktivitas yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis secara efektif dan efisien, seperti produksi, pengiriman, dan pemasaran.

  10. Identifikasi mitra bisnis yang diperlukan untuk membantu bisnis kamu berkembang dengan cepat dan efisien.

  11. Tentukan jenis biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis, seperti biaya pengembangan produk, biaya pemasaran, dan biaya SDM.

Setelah mengidentifikasi dan mengisi setiap elemen dalam contoh Business Model Canvas di atas, pastikan untuk menguji model bisnis dengan mengumpulkan umpan balik dari pelanggan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. 

Selalu perbarui BMC kamu sesuai dengan perubahan dalam bisnis atau kondisi pasar. Bagaimana, mudah bukan? Yuk praktekan langsung pada bisnis yang kamu kelola.