Bisnis konveksi merupakan bisnis yang memberi cukup banyak keuntungan. Selain karena produk yang dijual termasuk dalam produk everlasting, bisnis ini cukup menjanjikan karena produk yang dijual sangat mudah diserap pasar.
Selain itu, peluang bisnis konveksi masih sangat terbuka lebar. Dengan permintaan pasar yang sangat tinggi, dan cenderung terus meningkat, kamu yang baru merintis pun sudah bisa bersaing dengan para pemain lama.
Apa Beda Bisnis Konveksi Dengan Garmen
Bisnis konveksi masuk dalam kategori UMKM karena bisa dijalankan dalam skala kecil. Meski terlihat sama, bisnis konvensi ternyata beda lho dengan bisnis garmen, terutama dalam hal produk yang dikerjakan.
Dalam bisnis konveksi, kamu bisa memproduksi pakaian, mulai dari bahan mentah hingga jadi (dalam jumlah banyak). Sedangkan dalam bisnis garmen, kamu biasanya hanya membuat tidak lebih dari satu jenis pakaian dalam sekali pengerjaan.
Karena produk-produk yang dikerjakan tergolong sangat banyak dan diproduksi dalam waktu yang sangat cepat, pakaian yang dihasilkan dalam bisnis konveksi ini cenderung sama atau seragam, tidak ada kustomisasi.
Kekurangan dan Kelebihan Bisnis Konveksi
Seperti dijelaskan diatas, bisnis konveksi tergolong sangat menguntungkan karena mampu menjual produk pakaian dalam jumlah yang banyak. Selain itu, bisnis ini pun dapat menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.
Bisnis konveksi juga bisa mendatangkan beberapa keunggulan lainnya, diantaranya:
Proses produksi berjalan sangat cepat sehingga produk bisa langsung dikirim ke konsumen dalam waktu yang sangat cepat.
Karena produksinya dalam jumlah banyak, maka pembelian bahan baku bisa mendapat harga grosir sehingga lebih hemat modal.
Dapat meminimalisir kerugian karena produk akan dibeli dalam jumlah banyak, dan konsumennya sudah ada.
Biaya operasional sangat murah karena semuanya dilakukan secara massal. Hal ini membuat biaya operasional jadi lebih murah.
Namun disamping itu, bisnis konveksi punya sejumlah kekurangan. Berikut beberapa kekurangan dari bisnis konveksi.
Modal yang dikeluarkan cukup besar, termasuk untuk menyediakan tempat dan mesin jahit. Terlebih jika kamu sudah menggunakan mesin komputer.
Banyak barang reject. Hal ini disebabkan karena dalam satu kali produksi, jumlah pakaian yang diproduksi terbilang sangat banyak dan cepat.
Perubahan di bisnis konveksi tergolong sangat cepat, sehingga memungkinkan banyak produk pakaian jadi ketinggalan jaman.
Bisnis ini sangat terpengaruh dengan iklim ekonomi. Saat daya beli masyarakat turun, kemungkinan besar bisnis kamu pun akan menurun.
Selain itu, menjalankan bisnis konveksi butuh skil dan relasi yang cukup banyak. Sangat cocok buat kamu yang menyukai tantangan, namun kurang pas jika dijalankan oleh kamu yang ‘malas bergerak’
Tips Memulai Bisnis Konveksi
Untuk bisa menjalankan bisnis konveksi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar bisnis berkembang pesat dan mendapat keuntungan yang cukup tinggi. Beberapa diantaranya adalah:
Siapkan modal yang cukup, minimalnya sekitar 10-15 jutaan.
Tentukan produk yang akan dibuat. Untuk tahap awal, pilih produk yang bersifat everlasting, seperti gamis, kerudung, dan lainnya.
Cari supplier terpercaya, terutama untuk bahan baku. Selain itu, cari juga supplier terbaik untuk alat-alat jahit, produk kemasan, label dan lainnya.
Tentukan cara berjualan. Kamu bisa membuka penjualan satuan dengan membuka kios, toko online atau berjualan partai besar lewat skema B2B.
Siapkan manajemen keuangan yang baik. Jangan sampai uang perusahaan, bercampur dengan uang untuk kebutuhan rumah tangga.
Yang terpenting, kamu harus menyiapkan perlengkapan untuk memulai bisnis konveksi, mulai dari mesin obras benang, mesin jahit kecepatan tinggi, mesin jahit serba bisa, setrika uap listrik, mesin press kancing, mesin potong dan lainnya.