Bisnis Tambak Udang, Cara Memulai dan Modal Yang Dibutuhkan

Bisnis Tambak Udang
Bisnis Tambak Udang | Pixabay

Belakangan ini banyak orang yang mulai tertarik membuka usaha tambak udang. Selain kareena modalnya yang cukup terjangkau, hasil yang didapat dari bisnis ini pun terbilang cukup besar dengan waktu panen yang terbilang singkat. 

Selain itu, pangsa pasar udang saat ini semakin luas. Bukan hanya pasar lokal, beberapa petani udang bahkan sudah mampu mengekspor hasil tambaknya hingga ke luar negeri. Lantas, bagaimana cara memulai bisnis ini? 


Bisnis Tambak Udang

Dalam menjalankan bisnis tambak udang, kunci utama yang harus diperhatikan adalah, luas kedalaman air, dan standar pengelolaan. Dalam kebanyakan kasus, bisnis ini kebanyakan dijalankan di wilayah pesisir pantai. 

Selain itu, umumnya yang dibudidayakan dalam tambak udang adalah jenis udang windu. Selain mudah dibudidayakan, nilai jual udang jenis ini tergolong sangat tinggi, dengan permintaan pasar yang cenderung meningkat.

Umumnya, tambaknya sendiri dibagi dalam beberapa kriteria, diantaranya:


  • Tambak Ekstensif, jenis tambak tradisional yang masih menggunakan metode padat tebar. Jenis tambak ini disukai karena resikonya yang cukup kecil.
  • Tambak Semi-intensif, jenis tambak yang paling ideal diterapkan di Indonesia, dimana resiko kegagalan cukup rendah, namun hasilnya terilang maksimal. 
  • Tambak Intensif, jenis tambak ini tergolong butuh keahlian khusus untuk mengelolanya, namun hasil yang didapat jauh lebih maksimal. 
  • Tambak Super Intensif, jenis tambak ini memiliki tingkat kesulitan dan cost perawatan yang cukup tinggi. Tapi ini sebanding dengan hasil yang didapat.


Selain jenis tambak yang harus kamu ketahui, hal penting lainnya yang wajib diperhatikan saat mulai membuka usaha tambak udang adalah, lokasi. Ini penting, karena tidak semua wilayah pesisir pantai bisa digunakan untuk budidaya udang.

Mengenai pemilihan lokasi budidaya ini, kamu bisa meminta saran dari pihak dinas kelautan dan perikanan, atau bisa juga asosiasi petani udang terdekat. 


Cara Memulai Bisnis Tambak Udang

Selain membudidayakan udang windu, sebenarnya masih banyak jenis udang lainnya yang bernilai jual tinggi, dan layak kamu bidik, seperti udang vaname, udang galah, udang beras, udang palemon merah, udang lar, dan lainnya. 

Setiap jenis udang tentu punya catatan tersendiri, baik dari cara budidayanya, lokasi tempat hidup, dan lainnya. Selain itu, berikut beberapa tips yang harus kamu perhatikan saat akan memulai bisnis tambak udang. 


  • Tentukan lokasi tambak udang. Pastikan lokasi yang dipilih benar-benar berkualitas, dan memiliki sirkulasi air yang cukup baik. 
  • Siapkan kolam budidaya yang memadai sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan, termasuk pintu air, penampung air, dan lainnya
  • Gunakan bibit udang berkualitas tinggi. Untuk yang satu ini, kamu harus bekerjasama dengan penyedia bibit yang terpercaya.


Bagaimana Dengan Modal?

Seperti dijelaskan di atas, jika dilihat dari potensi hasilnya, modal untuk bisnis tambak udang tergolong ringan. Namun jika ingin modal yang lebih ringan, kamu bisa bekerjasama dengan petani lainnya membentuk kelompok budidaya sendiri.

Secara garis besar, berikut rincian modal untuk menjalankan bisnis tambak udang: 


  • Biaya terpal, sekitar 1 jutaan.
  • Biaya sewa tempat, sekitar 4 jutaan. 
  • Biaya instalasi listrik, sekitar 12 jutaan.
  • Biaya pembuatan kolam, sekitar 5 jutaan
  • Biaya pompa air dan kincir, sekitar 5 jutaan.
  • Biaya beli suplemen dan vitamin, sekitar 1 jutaan.
  • Biaya penyediaan bibit, sekitar 10 jutaan.
  • Biaya peralatan lainnya, sekitar 4 jutaan.
  • Biaya beli pakan, sekitar 3 jutaan.


Dari perhitungan kasar di atas, biaya yang dibutuhkan untuk membangun bisnis tambak udang dari Nol sekitar 45 jutaan. Perlu dipertegas lagi, ini hanya hitungan kasar. Jumlah aslinya bisa kurang, atau bahkan lebih.