Consumer behaviour, faktor penentu konversi dalam bisnis online

What's your consumer want?. Sebuah pertanyaan singkat namun begitu penting dan krusial yang semestinya dipahami oleh setiap pemilik bisnis. Tanpa mengetahui apa yang menjadi keinginan dari potensial konsumen kita, tentu apa pun jenis bisnis yang dibangun niscaya akan sia-sia. Percayalah.

Prinsip hidup dan matinya sebuah bisnis sangatlah sederhana, "penjualan". Tanpa bisa menjual apapun kepada calon konsumen pasti akan membawa bisnis mengerucut kepada satu hal, "kebangkrutan"!. Sesederhana itu!.

Meskipun sederhana dan terkesan mudah, tapi pada kenyataannya banyak pengusaha yang belum memahami betul bagaimana teori dan strategi marketing online, terlebih lagi, gagal saat mempraktekkannya.

Perilaku konsumen Indonesia

Memahami bagaimana perilaku konsumen yang kita targetkan sangatlah penting karena menjadi pemicu calon konsumen untuk mengambil sebuah tindakan keputusan yang mempengaruhi bisnis kita secara keseluruhan. Tindakan dan keputusan tersebut dinamakan "membeli".

Perilaku konsumen memang menjadi sebuah fenomena yang kerap dilakukan penelitian melalui berbagai macam studi kasus. Hal tersebut dikarenakan perbedaan perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis di suatu wilayah dengan kondisi dan keadaan lingkungan tertentu. Untuk membuat kampanye pemasaran yang sukses, memahami perilaku konsumen atau "consumer behaviour" di suatu daerah atau wilayah tertentu adalah hal yang penting guna memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian.

Berdasarkan pengalaman dan riset yang saya lakukan terhadap beberapa klien, ternyata dengan dengan memahami perilaku konsumen dapat memicu terjadinya konversi hingga mencapai kisaran diatas 80% dan menurunkan bounce rate dengan sangat fantastis!.

Namun sebelum kita membahas mengenai bagaimana cara menaikkan konversi penjualan, saya akan memberikan sekilas informasi mengenai penyebab sebuah web bisa mengalami bounce rate yang tinggi. Berikut adalah beberapa pemicunya:

Pemicu bounce rate:
- Melakukan klik pada link yang mengacu kepada halaman website lain
- Menutup browser atau tab pada browser
- Mengetikkan url lain pada browser
- Konten kurang informatif atau tidak sesuai dengan ekspektasi pengunjung
- Memencet tombol "Back"
- Halaman website yang error seperti error 404, 500 server error dan sebagainya
- Session time-out sehingga konsumen harus login kembali
- Dan masih banyak lagi pemicu lainnya.

Karakteristik konsumen di Indonesia:
1. Cenderung berorientasi jangka pendek
2. Kurang terencana
3. Suka bersosialisasi
4. Masih belum terlalu menguasai teknologi
5. Cenderung mementingkan konteks daripada konten
6. Cenderung menyukai merk luar negeri
7. Religius
8. Gengsi
9. Kuat di subculture
10. Kurang menyadari isu lingkungan

Poin-poin diatas merupakan kecenderungan perilaku konsumen yang ada di Indonesia. Penjabarannya amat sangat luas dan banyak, sehingga tidak mungkin untuk diulas seluruhnya. Namun Anda dapat menyimaknya melalui slide berikut ini. #Slide perilaku konsumen Indonesia.

Tips pemicu konversi

Untuk mempersingkat, langsung saja kita masuk ke ulasan consumer behaviour atau perilaku konsumen di Indonesia yang memicu konversi. Berikut adalah beberapa tipsnya:

Berikan informasi yang ringkas, padat dan berisi
Konsumen di Indonesia cenderung menyukai hal-hal yang simple dan tidak berbelit-belit. Oleh karenanya bagi Anda yang memiliki bisnis online, berikanlah konten yang singkat, enak dibaca, informatif dan tepat sasaran (targeted visitor).

Lakukan step by step
Banyak potensial customer yang "kabur" sesaat setelah memencet tombol register untuk menjadi member. Mengapa demikian?. Konsumen di Indonesia masih berparadigma sebagai "Raja" yang maunya dimanjakan. Jangan paksakan mereka untuk melakukan registrasi dalam satu langkah, tapi lakukan secara bertahap. Misalnya mengawali dengan input alamat email untuk berlangganan saja namun jika ingin meneruskan kepada tahap selanjutnya maka wajib untuk memasukkan alamat rumah dan nomer handphone. Lalu lanjutkan ke proses-proses berikutnya hingga selesai.

Berikan penawaran keanggotaan gratis, diskon hingga bonus
Khusus di bidang jasa asuransi, cara ini sangatlah penting. Konsumen di Indonesia cenderung menyukai hal-hal yang berbau gratis, diskon dan bonus. Jangan pernah berharap konversi akan tinggi bila belum apa-apa konsumen Anda diharuskan untuk membayar.

Cari landing page yang paling banyak dikunjungi
Data statistik (Google Analytic dan Webmastertools) dapat menjadi referensi untuk menemukan landing page atau halaman web mana yang menjadi idola atau paling sering dikunjungi. Jika sudah dapat, lalu cobalah untuk memasang penawaran di halaman website tersebut untuk dapat menarik perhatian konsumen. Penawaran tersebut harus berbeda dengan konten halaman website baik dari segi warna, desain ataupun font sehingga tampil lebih mencolok.

Email marketing
Lakukan email marketing jika diperlukan. Buatlah sebuah draft email yang ringkas, padat namun terlihat atraktif. Anda juga bisa membubuhkan sedikit gambar atau grafis untuk memperkaya dan memperkuat kontennya. Namun selalu ingat, jangan menulis subjek email dengan menggunakan huruf kapital semua karena saat dikirim ke calon konsumen Anda, dijamin email tersebut pasti akan masuk ke folder spam.

Konsumen  adalah Salesman!
Inilah kekuatan dari konsumen di Indonesia yang hobi bersosialisasi. Berikan pelayanan terbaik dan puaskan konsumen Anda, maka dia tak akan segan-segan untuk mereferensikan bisnis Anda kepada sahabat, saudara, keluarga, teman kerja bahkan rekan bisnisnya. Inilah sebuah fenomena kekuatan "perilaku konsumen" di Indonesia yang tidak dimiliki oleh konsumen lainnya di luar negeri.

Consumer behaviour, faktor psikologis penentu kemajuan bisnis di Indonesia
Ilustrasi: Perilaku konsumen
Demikianlah beberapa tips untuk memahami perilaku konsumen di Indonesia yang mungkin bisa Anda aplikasikan kepada bisnis Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan ataupun hal-hal lain yang ingin disampaikan, Anda bisa menghubungi saya disini. Sampai bertemu pada kesempatan berikutnya.