7 Langkah Sukses Bisnis Budidaya Belut. Cuannya Melimpah Lho!

 

Bisnis Budidaya Belut
Bisnis Budidaya Belut | Pixabay


Ada banyak ide bisnis yang belakangan ini terus berkembang. Dimulai sejak era pandemi, namun kini justru terus berkembang jadi lahan bisnis yang cukup besar, salah satunya bisnis budidaya belut.

Belut sendiri merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan disukai oleh banyak orang. Selain itu, belut juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi. 

Berikut beberapa langkah untuk memulai bisnis ternak belut:


  1. Persiapkan Lahan

Persiapan lahan adalah langkah awal yang perlu diperhatikan. Lahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat seperti letaknya yang mudah dijangkau, mempunyai sumber air yang bersih, dan tidak terlalu jauh dari pusat kota atau pasar.

Persiapan lahan untuk usaha ternak belut memerlukan beberapa langkah, di antaranya:

  1. Pilih lokasi yang tepat: Lokasi untuk ternak belut sebaiknya dekat dengan sumber air bersih dan berada di lingkungan yang bersih. Tempat tersebut sebaiknya jauh dari industri yang mencemari udara dan air.

  2. Siapkan kolam: Kolam atau wadah yang digunakan untuk memelihara belut harus dibuat dengan bahan yang tahan air seperti semen atau beton. Ukuran kolam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan ternak belut yang akan dipelihara.

  3. Berikan drainase yang baik: Drainase atau saluran air yang baik diperlukan agar air dalam kolam tidak tergenang dan menjadi kotor. Drainase sebaiknya dibuat dengan lebar dan kedalaman yang cukup, serta dilengkapi dengan saringan agar air tetap bersih.

  4. Lakukan pengolahan tanah: Tanah sekitar kolam sebaiknya dioles dengan kapur pertanian untuk membunuh bakteri dan jamur yang dapat membahayakan ternak belut. Selain itu, tanah juga perlu diolah untuk membuat dasar kolam yang rata dan tidak berlumpur.

  5. Pasang pagar: Pasang pagar untuk menjaga kolam dari serangan hewan liar atau orang yang tidak bertanggung jawab. Pagar sebaiknya dibuat dari bahan yang tahan karat seperti aluminium, besi atau baja ringan.

Dalam mempersiapkan lahan, pastikan juga untuk memperhatikan aspek keamanan, kesehatan, dan lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu Anda memulai usaha ternak belut dengan lebih baik dan lancar.


  1. Memilih Bibit Belut

Memilih bibit belut yang baik dan sehat merupakan langkah awal yang sangat penting dalam bisnis ternak belut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih bibit belut:

  1. Pilih bibit belut yang sehat, aktif, dan berukuran seragam. Hindari bibit yang terlihat lemah, cacat, atau sakit.

  2. Pastikan bibit belut yang dipilih berasal dari peternak yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam menghasilkan bibit belut yang berkualitas.

  3. Periksa kondisi air tempat bibit belut berada. Pastikan air bersih, jernih, dan bebas dari kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan bibit belut.

  4. Pastikan suhu air sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bibit belut. Suhu air yang ideal untuk bibit belut berkisar antara 24-28 derajat Celsius.

Yang terpenting, periksa kondisi lingkungan sekitar. Pastikan lingkungan sekitar tidak terpapar bahan kimia atau zat yang dapat merusak kesehatan bibit belut. Ini dilakukan agar belut bisa tumbuh dengan optimal, bebas penyakit.


  1. Membuat Kolam Belut

Kolam belut dapat dibuat dari bahan semen atau terpal. Buatlah kolam dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung belut dalam jumlah banyak. Kolam belut harus dilengkapi dengan sistem aerasi dan sirkulasi air yang baik agar belut bisa hidup dengan baik.

Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa langkah untuk membuat kolam belut:

  1. Ukur ukuran kolam yang akan dibuat. Biasanya, kolam belut berukuran sekitar 3x3 meter dengan kedalaman 70-80 cm.

  2. Buatlah dasar kolam dengan memadatkan tanah atau memasang beton. Jika Anda menggunakan beton, pastikan untuk menunggu beberapa hari agar beton mengering sempurna.

  3. Pasang atap atau terpal untuk melindungi kolam dari sinar matahari langsung. Sinar matahari yang terlalu kuat dapat meningkatkan suhu air dan membuat belut menjadi stress.

  4. Buatlah sistem filtrasi. Kolam belut harus dilengkapi dengan sistem filtrasi agar air tetap bersih dan oksigen terjaga. Kamu bisa memasang filter air atau sistem filter sederhana menggunakan kerikil, pasir, dan karbon aktif.

  5. Tambahkan air ke dalam kolam. Setelah sistem filtrasi selesai dipasang, tambahkan air ke dalam kolam hingga penuh.

  6. Tunggu beberapa hari sebelum memasukkan bibit belut ke dalam kolam. Air harus stabil dan suhu air harus sesuai dengan kebutuhan belut.

Membuat kolam belut membutuhkan persiapan yang matang dan teliti. Pastikan Anda mempersiapkan semua perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan sebelum memulai pembuatan kolam.


  1. Pemberian Pakan

Belut membutuhkan protein, lemak, dan karbohidrat sebagai sumber energi. Kebutuhan nutrisi ini bisa berbeda-beda tergantung pada fase pertumbuhan dan kondisi lingkungan. 

Misalnya, belut yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan pakan dengan kadar protein yang lebih tinggi. Untuk memberikan pakan yang tepat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Jenis pakan: Ada beberapa jenis pakan yang biasa diberikan pada belut, seperti cacing, ikan kecil, udang kecil, dan pakan buatan. Pilihan jenis pakan tergantung pada ketersediaan dan kebutuhan nutrisi belut.

  2. Frekuensi pemberian pakan: Pemberian pakan bisa dilakukan 1-2 kali sehari tergantung pada jumlah belut dan ukuran kolam. Namun, jangan terlalu sering memberikan pakan karena hal ini bisa menyebabkan air kolam menjadi kotor dan berdampak pada kesehatan belut.

  3. Jumlah pakan: Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jangan memberikan terlalu banyak pakan karena bisa menyebabkan sisa pakan menumpuk di dasar kolam dan membusuk.

  4. Kualitas pakan: Pastikan pakan yang diberikan pada belut dalam keadaan segar dan baik. Jangan memberikan pakan yang sudah kadaluarsa atau rusak karena bisa memicu infeksi dan penyakit pada belut.

Ada beberapa teknik pemberian pakan pada belut, seperti memberikan pakan langsung ke dalam kolam atau menggunakan tempat pakan khusus. Pilih teknik pemberian pakan yang sesuai dengan kondisi kolam dan kebutuhan belut.


  1. Perawatan Kolam

Kolam belut harus selalu dibersihkan dan dirawat agar kualitas air tetap baik. Lakukan penggantian air secara berkala dan pastikan kolam selalu dalam kondisi bersih. Proses ini bisa dilakukan satu minggu, atau sebulan sekali, tergantung kebutuhan.

Selain itu, penting untuk memperhatikan kualitas air, dan kualitas penyinaran yang cukup. ini dilakukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan belut agar lebih optimal. 


  1. Waktu Panen

Waktu panen belut tergantung pada tujuan ternak belut tersebut. Jika tujuannya untuk diambil dagingnya, maka umumnya belut dipanen ketika beratnya mencapai sekitar 300-500 gram, yaitu pada usia sekitar 6-8 bulan. 

Selain itu, faktor lingkungan dan kondisi kolam juga dapat mempengaruhi waktu panen. Jika kondisi lingkungan dan kolam baik, belut bisa dipanen lebih cepat dari perkiraan, bahkan bisa mencapai dibawah 6 bulan. 

Sebaliknya, jika kondisi lingkungan buruk atau terjadi wabah penyakit, waktu panen bisa lebih lambat atau bahkan harus dihentikan. Makanya penting untuk memantau kondisi kolam dan kesehatan belut secara teratur.


  1. Pemasaran

Untuk memasarkan belut sebenarnya cukup mudah. Kamu bisa menawarkan belut kepada individu dengan promosi di sosial media, seperti facebook, twitter, Instagram, dan lainnya. Kamu juga bisa membuka lapak jualan belut di marketplace. 

Selain itu, kamu juga bisa menjual belut dengan sistem B2B, yakni menjual belut kepada perusahaan, atau bisnis tertentu, seperti rumah makan atau restoran, produsen oleh-oleh atau cemilan belut dan lainnya. 

Seperti dijelaskan di atas, bisnis budidaya belut termasuk dalam bisnis yang cukup menguntungkan. Bagaimana, mulai tertarik bisnis budidaya belut?