Tahun 2018 Bisnis Logistik Diperkirakan Tumbuh 10 Persen

Industri e-commerce disinyalir sebagai salah satu penyebab gulung tikarnya beberapa gerai penjualan offline brand terkenal di Indonesia. Sebut saja Lotus, Matahari dan beberapa bisnis offline lainnya. Hal ini tentu menjadi menarik, pasalnya kemudahan dalam mengakses teknologi informasi oleh masyarakat Indonesia, baik langsung maupun tak langsung telah menyebabkan perubahan perilaku khususnya dalam hal bertransaksi.

Kebiasaan bertransaksi cara lama yang mengharuskan pembeli dan penjual bertemu secara langsung berangsur-angsur mulai tergantikan dengan lingkungan pasar yang serba virtual. Meskipun berimbas terhadap perilaku pasar, namun tentu ada faktor lain yang melatari melemahnya bisnis yang dilakukan secara offline. Salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat Indonesia dan kecenderungan untuk melakukan perilaku yang lebih produktif seperti berinvestasi.

Besarnya dampak pertumbuhan e-commerce Indonesia diprediksi oleh Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan bisnis logistik bakal bertumbuh 10% pada 2018, salah satunya bakal ditopang dari tren perdagangan elektronik atau e-commerce.



Dikutip dari Kontan.co.id, ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Ilham Masita mengatakan proyeksi pertumbuhan 10% terbilang moderat. Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis logistik dalam catatan ALI selalu tumbuh pesat melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, dalam dua tahun terakhir pertumbuhan melambat menjadi 10%--12% dari rata-rata pertumbuhan 15%. "Ke depan kami yakini masih bisa di atas 10% per tahun," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (7/11/2017).

Zaldi menjelaskan, pertumbuhan logistik bakal ditopang alihdaya penanganan logistik dari perusahaan ke pihak ketiga yang dinilai lebih efisien secara operasional.

Investasi asing juga membuat bisnis logistik kian deras setelah daftar negatif investas (DNI) dilonggarkan di mana Investor asing kini boleh memiliki saham hingga 67%. Perkembangan e-commerce dan infrastruktur juga dipercaya bakal menunjang bisnis logistik.

Dalam catatan Bisnis.com, sektor transportasi dan pergudangan yang erat dengan bisnis logistik tumbuh pesat. Dalam periode Januari-September 2017, sektor ini menurut Badan Pusat Statistik tumbuh 8,25%, melampaui pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 5,06%.