Pencurian konten dalam kompetisi SEO

Konten merupakan salah satu hal yang absolut dalam sebuah blog karena jika diibaratkan tubuh manusia maka sebuah blog tanpa konten tak ubahnya seperti raga yang tak bernyawa. Terlebih lagi jika konten tersebut merupakan sebuah konten yang diperlombakan dalam sebuah kompetisi SEO. Tentu tak akan ada yang bisa menyanggah bahwa untuk membuat sebuah konten yang berkualitas tentu bukanlah pekerjaan yang mudah karena sebuah konten bermutuu bukanlah hanya berupa kumpulan kata yang terangkai menjadi kalimat dalam beberapa paragraf semata, akan tetapi jauh lebih daripada itu, konten merupakan cerminan diri dari siapa yang menulisnya dan bagaimana karakter dari si pemilik konten. Itu semua bisa kita nilai lewat sebuah konten. Terlebih lagi untuk konten SEO, tentu bukan hanya faktor keunikan kontennya (unique content) saja, akan tetapi dibutuhkan pula keserasian padanan kata, struktur kalimat, keyword density, dan faktor-faktor lainnya agar konten menjadi lebih SEO friendly

Siapa pun orangnya, saya yakin akan merasa berkeberatan jika konten artikel yang seharusnya unik dan berbeda dengan ratusan ribu atau bahkan jutaan lebih konten-konten kompetisi dengan judul yang serupa tiba-tiba dicuri dan kita mendapatinya sudah berada pada seonggok blog dummy dan telah bercampur dengan konten-konten lain yang tidak memiliki kualitas sama sekali yang kesemuanya hanya mengerucut pada satu tujuan, mendapatkan backlink. Hal ini pula yang kini terjadi pada artikel penting, panas, perlu dan seruu milik saya. Umumnya pencurian konten dalam pengertian secara luas (bukan hanya pada kompetisi SEO) disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor malas, karena kita tahu betapa banyaknya konten yang harus dibuat manakala mengikuti sebuah kompetisi SEO, oleh karenanya banyak peserta yang lebih memilih cara singkat, copas. Cara ini tentu akan jauh lebih mudah ketimbang harus berpikir konseptual yang harus memeras otak, merancang kalimat perkalimat ataupun mengetiknya terlebih dahulu.

Faktor lainnya adalah faktor ketidaktahuan. Faktor ini merupakan yang paling banyak terjadi dan cukup bisa ditolerir. Mereka yang baru saja menekuni bidang SEO dan belum terlalu mengetahui sejauh mana perananan konten dan berapa banyak konten-konten unik yang harus dibuat, tentu akan mengambil langkah yang jauh lebih mudah, yaitu meng-copy. Namun disamping faktor-faktor tersebut, ada faktor lain yang nyata-nyata sifatnya jauh lebih esensial, menyedihkan sekaligus jauh lebih destruktif lagi yaitu faktor manners, behaviour ataupun perilaku dari pemilik blog. Inilah faktor yang jauh lebih berbahaya dibanding faktor malas ataupun ketidak tahuan tadi.

Berangkat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya termasuk juga konten artikel penting, panas, perlu dan seruu yang belum lama dicuri, akhirnya saya pun memutuskan untuk mencari referensi supaya artikel konten tidak lagi bisa dicuri atau paling tidak jika pun harus dicuri maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh seorang pencuri untuk mendapatkannya. Dan saya pun berhasil mendapatinya dari dua buah blog yang mengulas topik yang kebetulan memang pas dengan apa yang saya cari. Untuk memasangnya, silakan Anda langsung menuju ke blog yang terkait yaitu:
1. http://maukemana.mywapblog.com/cara-agar-artikel-blog-tidak-bisa-di-cop.xhtml dan 
2. http://novanpeace.blogspot.com/2012/12/cara-agar-blog-tidak-bisa-di-copy-atau-menonaktifkan-klik-kanan.html
Disitu bisa dilihat bagaimana langkah-langkah pengaplikasiannya secara detail dan mudah.

Demikianlah ulasan singkat mengenai pencurian konten dan bagaimana cara mengatasinya. Memang dengan cara ini tidak dapat menjamin 100% konten bisa aman dari pencurian, akan tetapi setidak-tidaknya bisa meminimalisir ataupun mencegah tindakan tersebut supaya tidak terjadi.