Proses Akuisisi Bisnis | Image Source: Unsplash
Ada banyak cara yang dilakukan pengusaha atau perusahaan untuk membesarkan perusahaan yang dikelolanya, mulai dari memperkuat brand, meningkatkan kapasitas produksi, memaksimalkan penjualan dan lainnya.
Tidak hanya itu, demi mengembangkan perusahaannya, terkadang mereka berani menempuh proses akuisisi sebuah bisnis, baik brand, unit produksi dan lainnya.
Apa Itu Akuisisi Bisnis?
Secara garis besar, akuisisi bisnis (acquisition) merupakan proses pembelian saham atau aset sebuah perusahaan (termasuk brand hingga unit produksi) yang dilakukan oleh individu, atau kelompok demi tujuan bisnis tertentu.
Dalam bahasa sederhana, akuisisi bisnis adalah, proses pembelian sebuah perusahaan atau aset. Dengan melakukan proses ini, seorang acquirer (pembeli) bisa melakukan kebijakan bisnis strategis yang dibutuhkannya.
Akuisisi bisnis sendiri memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
Untuk Memperluas Bisnis
Terkadang proses akuisisi bisnis dilakukan juga untuk memperluas jangkauan bisnis dari perusahaan tersebut. Misalnya, demi memperluas area pemasaran, meningkatkan kapasitas produksi, hingga menambah jumlah varian produk yang ditawarkan.
Ada juga perusahaan yang melakukan akuisisi perusahaan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis utamanya agar mereka bisa bermain di pasar yang lebih luas. Contohnya, perusahaan sepeda motor mengakuisisi perusahaan makanan.
Strategi Perkembangan Bisnis
Tujuan pertama dan disebut-sebut sebagai tujuan tradisional dari akuisisi bisnis adalah, demi mengembangkan bisnis utama yang dijalaninya. Biasanya proses ini dilakukan oleh perusahaan besar ke perusahaan kecil dengan prospek menjanjikan.
Dalam banyak kasus, proses akuisisi ini dilakukan juga terhadap perusahaan yang dinilai dapat menunjang kinerja bisnis perusahaan utamanya, misalnya penyedia bahan baku, distribusi produk dan lainnya.
Memperkecil Persaingan Bisnis
Dalam dunia bisnis, persaingan merupakan hal yang sulit dihindari. Dalam perjalanannya, terkadang kita menemukan perusahaan yang tidak terlalu besar, tapi kehadirannya sangat mengganggu strategi bisnis kita.
Untuk mengatasinya, terkadang seorang pengusaha akan mengakuisisi perusahaan pesaing tersebut agar mereka bisa mengambil langkah strategis yang dianggap penting, termasuk ‘mematikan’ perusahaan tersebut.
Memperkuat Bisnis
Tujuan akuisisi yang terakhir ini sebenarnya kesimpulan dari semua tujuan akuisisi bisnis, yakni untuk memperkuat bisnis yang kita kembangkan, baik dengan cara menghasilkan bisnis baru atau mengurangi persaingan.
Dengan proses akuisisi, kita juga berpeluang untuk menambah armada bisnis dalam bidang tertentu, memperkuat divisi kerja perusahaan, memotong ongkos produksi dan promosi, dan beragam keuntungan lainnya.
Jenis Akuisisi Bisnis dan Contohnya
Dalam prakteknya, proses akuisisi ini bisa dilakukan dalam banyak hal, mulai dari pengambilan saham, akuisisi aset, kerjasama horizontal, kerjasama vertikal, dan lainnya. Berikut jenis-jenis akuisisi yang biasa dilakukan dalam dunia bisnis.
Akuisisi Skala Besar
Akuisisi skala besar merupakan jenis akuisisi yang dilakukan individu atau kelompok terhadap sebuah perusahaan, mulai dari aset, saham dan lainnya, sehingga pembeli berhak mengambil alih seluruh kebijakan dari perusahaan tersebut.
Contohnya akuisisi klub sepakbola Newcastle United oleh Pangeran Muhammad Bin Salman lewat Public Investment Fund (PIF).
Akuisisi Aset
Akuisisi aset dilakukan dengan cara pembeli mengambil sebagian atau seluruh aset milik perusahaan tersebut. Biasanya ini dilakukan lewat proses lelang dan telah melalui proses perencanaan penjualan perusahaan atau proses likuidasi .
Contohnya akuisisi Axis oleh PT. XL Axiata. Saat itu Axis Group hampir bangkrut hingga akhirnya melelang seluruh aset perusahaannya.
Pengambilalihan Saham
Sesuai dengan namanya, proses akuisisi ini dilakukan dengan mengambil saham dari perusahaan tertentu, baik sebagian atau secara keseluruhan. Biasanya akuisisi ini dilakukan untuk pengembangan bisnis dan bentuk kerjasama tertentu.
Contohnya akuisisi saham PT. Alfamidi Tbk yang dilakukan oleh PT. Alfamart Tbk di akhir tahun 2014 silam dengan nilai 518,8 Miliar.
Kerjasama Vertikal
Kerjasama horizontal merupakan proses akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan yang bermain di industri yang sama, tidak saling berkaitan, namun kehadirannya bisa mendukung perkembangan perusahaan tersebut.
Contohnya kerjasama antara perusahaan yang memproduksi mobil dengan perusahaan yang bergerak di bidang produksi suku cadang, seperti ban, dan lainnya.
Kerjasama Horizontal
Kerjasama Horizontal merupakan proses akuisisi aset perusahaan demi memperkecil ruang persaingan dalam bisnis. Umumnya proses akuisisi ini dilakukan oleh perusahaan besar untuk bisa menghasilkan produk yang besar juga.
Contohnya kerjasama PT. Dumex Alpharma dengan Actavis Group, yang berubah nama jadi PT. Dumex Alpharma dengan pembagian saham 50:50.