Setelah sekian lama Kodak terjun didunia bisnis kamera dan kawan-kawannya kini Kodak mulai merentangkan sayapnya ke bisnis mata uang digital yang dapat dianggap sebagai contoh karena langkah yang sempurna bagi para pencinta bitcoin. Kodak yang sudah berdiri dalam bidang bisnis kamera sejak hampir satu abad ini menyatakan bahwa berencana meluncurkan cryptocurrency foto-sentris yang disebut KODAKCoin karena investasi yang ia mulai jalankan dalam teknologi blockchain. Usai pengumuman tersebut, saham Kodak (KODK) melonjak sebanyak 125 persen dalam perdagangan di bursa AS.
Sementara harga Bitcoin, Litecoin, Ripple dan mata uang digital lainnya yang melonjak, beberapa perusahaan kecil yang tidak terkait bisnis digital telah mengayuh gelombang minat investor dengan menggoda penikmat cryptocurrency. Hal itu contohnya Long Island Iced Tea Corp. yang mengubah namanya menjadi Long Blockchain Corp (LBCC). Bioptyx diganti sebagai Riot Blockchain (RIOT) dan menggeser model bisnisnya dari bioteknologi menjadi bitcoin. Kemudian ada Rich Cigars, perusahaan tembakau, dan Vapetek, sebuah perusahaan rokok elektrik, masing-masing menyatakan bahwa mereka terjun ke bisnis blockchain.
Investor pada umumnya bereaksi terhadap pengumuman ini dan membuat saham melonjak. Namun, Kodak membingkai langkah tersebut sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar mendapatkan keuntungan. "Bagi banyak orang di industri teknologi, 'blockchain' dan 'cryptocurrency' adalah kata kunci yang cepat. Tapi bagi fotografer yang telah lama berjuang untuk menegaskan kontrol atas pekerjaan mereka dan bagaimana penggunaannya, hal ini adalah kunci untuk memecahkan masalah," kata Jeff Clarke, CEO Kodak. Kodak menyatakan bakal menggunakan blockchain tersebut, yang pada dasarnya adalah buku besar digital, untuk platform baru yang disebut KODAKOne untuk membantu fotografer mengelola hak gambar. KODAKCoin akan digunakan untuk transaksi saat fotografer melisensikan hasil pekerjaan mereka.