Artikel motor matic injeksi masuk pesantren kilat Google Sandbox

Tertawa geli. Ya, itulah reaksi saya setelah beberapa saat terheran-heran karena tak kunjung juga melihat penampakan artikel motor matic injeksi murah - yamaha mio j milik saya pada hasil Google.co.id SERP. Hmm, jadi curiga ada apa gerangan dengan artikel ini ya. Setelah beberapa waktu mengamati dan melakukan cek serta crosscheck ke sana-sini ternyata memang benar kalau artikel motor matic injeksi murah - yamaha mio j masuk Google Sandbox. Saya telah membuktikannya dan yakin 100% jika artikel tersebut memang masuk "pasir hisap" ala Google.

Google Sandbox, meskipun nama tersebut tidak benar-benar ada dan Google pun tidak pernah mempublikasikan secara resmi mengenai keberadaan Google Sandbox sebelumnya, namun sebagian webmaster dan blogger mempercayai bahwa Google Sandbox itu ada. Pada kenyataannya Google Sandbox hanyalah sebuah istilah dimana sebuah artikel ataupun posting seperti terhisap ke dalam pasir dan menghilang (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Sandbox_effect).

Masih belum habis pikir kenapa bisa seperti ini, padahal saya merasa jika optimasi yang saya lakukan terhadap artikel ini wajar-wajar saja. Tapi apakah artikel yang wajar bisa terkena Google Sandbox juga?. Atau jangan-jangan ini akibat karena beberapa hari yang lalu saya follow Matt Cutts di twitter?. (Wah, berarti salah follow orang dong nih, hehehe). Itu hanya pikiran terliar saya saja, pada kenyataannya memang pasti ada kesalahan dari tindakan optimasi yang saya lakukan dan kali ini saya berbicara jujur meskipun saya juga masih belum bisa mengetahui secara pasti dimana letak kesalahannya. Namun kesimpulan sepihak dari saya ialah adanya kemungkinan lonjakan kenaikan backlink yang cukup signifikan akibat optimasi SEO meskipun asalnya tak melulu dari komentar.

Yah, apapun teori mengenai bagaimana artikel tersebut bisa masuk sandbox menjadi hal yang tak berarti lagi bagi saya, karena kini waktunya untuk berusaha mengembalikan ke posisinya semula, jika bisa. Syukur-syukur bisa ada di top SERP (halagghhhngarep.com). 
Ya sudahlah, mungkin Google terlalu menyukai artikel saya sehingga ia menyimpan artikel itu untuk dirinya sendiri dan tak mau berbagi dengan orang lain, bahkan untuk saya sendiri selaku author resmi dan sah pemilik artikel motor matic injeksi yang masuk pesantren kilat Google Sandbox ini. Semoga saja cuma pesantren kilat.

Lalu apa yang akan saya lakukan terhadap artikel yang sedang mengalami "masa-masa sulit" ini?. Entahlah, masih belum terpikir ide atau teknik apa yang ingin saya gunakan untuk mengatasi Google Sandbox karena jujur saja Sandbox ini setingkat lebih parah dibanding Google Panda yang hanya memiliki efek dance saja. Terlebih lagi artikel yang memang ditujukan untuk kompetisi, memang artikel jenis inilah yang merupakan "menu sarapan" Google sehari-hari. 

Bahkan Kaspar Szymanski, seorang anggota tim webspam Google (baca: webspam, bukan tukang ojek) pernah merilis betapa bahayanya bagi sebuah blog jika mengikuti ajang-ajang kompetisi seperti ini. Namun apalah arti hidup seorang blogger tanpa adanya bahaya?. Tentu akan menjadi sangat datar dan statis. Bahaya merupakan bagian dari hidup dan bahaya adalah resiko dari sebuah tindakan yang berani, jadi apakah saya jera?. Wah, justru sebaliknya!. Daripada meratapi nasib artikel " Motor Matic Injeksi Irit Harga Murah - Yamaha Mio J" yang saat ini sudah berada di lokasi "pemakaman" artikel-artikel kompetisi, lebih baik saya merayakan bagaimana hebatnya artikel ini sampai akhirnya bisa masuk kedalam SandBox dengan membakar sebatang rokok lagi dan menyeruput habis susu anget yang sudah hampir dingin di penghujung tulisan saya ini.

PS:
Untukmu Google, jika tak keberatan mohon kembalikan artikel motor matic injeksi irit harga murah - yamaha mio j milik saya ke tempatnya semula. Thank you. ☺

Tri Haryadi Minggu, 24 Juni 2012
GoogleGalau update: Google IP berubah haluan jadi Google.co.id

Malam minggu yang penuh kegalauan nampaknya bukan hanya terjadi pada saya, tapi juga Search Engine sekelas Google. Mengapa Google.com tiba-tiba menjadi galau dalam menentukan SERP-nya?. Entahlah, saya juga tak tau secara pasti. Sekali waktu mencoba bertanya pada semut merah, namun mereka tak dapat berkata-kata hanya berdiam seribu bahasa. "Malu aku malu..pada semut merah, yang berbaris di dinding, bla..bla..bla-OST Obie Mesakh". Lalu saya juga mencoba untuk bertanya kepada rumput yang bergoyang seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penyanyi terkenal Ebieth G.Ade yang juga pernah melakukan hal serupa. Tapi kenapa hanya dia yang mendapat jawabnya, sedangkan saya tidak?. Apa mungkin orang seperti Ebiet dan Obie Mesakh yang begitu bersahaja berniat membohongi saya?. Maafkan saya pemirsa. Saat ini saya memang sedang dilanda gundah gulana terseret jauh dalam kegelapan relung hati yang tengah dirundung kegalauan. (Halahhh,,apa coba, hahaha). Oh iya, jangan memaksa untuk terus membaca apabila perut anda sudah mulai terasa mual dengan kata-kata saya. Cukup sampai disini saja ya. Coba lihat mata saya baik-baik dan ucapkan "Saya berjanji".

Saat ini telah memasuki pukul 22.29 bersama alunan lagu-lagu D'Cinnamon saya mencoba menuangkan pemikiran saya yang sedang galau kedalam halaman putih entri baru yang perlahan-lahan mulai terisi dengan kata-kata yang sambung menyambung menjadi kalimat-kalimat. Kata-kata puitis dan romantis ini bukan saya tujukan untuk mengungkapkan perasaan cinta saya yang berlebihan kepada seseorang, tapi jelas-jelas untuk merayu mesin bernama Search Engine yang saya sangat berharap agar ia termakan oleh bujuk rayu serta bualan-bualan saya, hehehe. Nah, jika saat ini anda tengah mencari kata kunci ungkapan romantis atau kata-kata galau ataupun pengertian galau dan tiba-tiba tersesat di blog ini, maka baiknya anda segera beralih ke blog tetangga sebelah yang mellow dan cengeng yang memang spesialis dibidang itu. Wah, udah banyak juga ya tulisan saya. Kira-kira visitor saya masih betah untuk terus baca apa tidak ya?. Bodo amatlah, hahaha.

Saya merasa diri sedang di PHP'in oleh Google. PHP yang saya maksud disini bukan semacam program bernama PHP Hypertext Preprocessor ataupun Personal Home Page, tapi PHP kali ini memiliki arti yang lebih dalam dan lebih mengena lagi, yaitu "Pemberi Harapan Palsu". Sebuah kata penuh makna yang saya quote dari perbincangan sejumlah ABG di sebuah tempat nongkrong diseputaran Pulogadung saat saya tengah membeli 2 biji singkong goreng. Tak sengaja saya mendengar ada yang nyeletuk, " Gile bgd tuch cowok, w di PHP'in ma dia..Jahat bgt!>< iyattttttt. Tau gak kalo semenjak gw di PHP'in terus gw jadi pendiem… Lebih diem daripada semut.". Dan teman sebelahnya membalas dengan jutek, "KamSeUPay loch!". Apa sih maksudnya?, muncul tanda tanya besar dalam otak saya. Saya pun langsung teringat sesuatu, Ahaa waktunya buka http://kitabgaul.com/word/PHP untuk mencari tau jawabnya. Dan ternyata...Hahahaha.

Ya, semenjak SERP IP http://74.125.71.147/ yang beberapa waktu lalu merupakan Google.com, kini telah berubah haluan menjadi Google.co.id yang juga sekaligus jadi penyebab utama kegalauan saya. Silakan dibuktikan dengan buka run command-cmd dan ketikan tracert 74.125.71.147 maka hasil yang didapatkan adalah hx-in-f147.1e100.net yang apabila di paste-kan ke browser maka akan menghasilkan Google.co.id. Berbeda dengan sebelumnya yang masih Google.com. Jadi selama ini ternyata sebagian besar kontestan Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia telah melakukan kekeliruan saat optimasi, dan termasuk saya sendiri, hikz. Mana saya tau kalau tiba-tiba Google PHP'in kita semua, hikz.

Saya pun baru sadar saat mengetahui gerak gerik hasil SERP Google yang mencurigakan, termasuk pada saat hasil SERP pada co.id masuk semua dengan telak ke hasil SERP IP. Inilah alasan mengapa saya membuat postingan GoogleGalau update: Google IP berubah haluan jadi Google.co.id. Setelah saya melakukan cek dan ricek, hotshot dan kabar selebritis (halahh, kok jadi infotainment) ternyata benar saja kalau google sedang galau dalam menentukan hasil SERP. Mungkin karena banyaknya komposisi link kontekstual yang multi language alias bilingual Indonesia - Inggris, Inggris - Indonesia, Indonesia - Inggris Campuran makanya dia jadi bingung kali. Yah, apa mau dikata, optimasi telah dilakukan, tinta telah mengering, link telah terlanjur tertambat dan posting terlalu banyak untuk di edit. Biarkanlah nasi terlanjur menjadi bubur, namun alangkah nikmatnya jika bubur tersebut ditaburi suwiran daging ayam, abon sapi, kecap manis, sambal goreng dan bumbu kaldu. Dan biar ga sakit hati, mari kita makan bubur sampai kenyang, hahaha.

Tri Haryadi Jumat, 15 Juni 2012
Blog anda terkena Google penalti manual ataukah penalti otomatis?

Entah postingan ini berisi berita bagus atau tidak, lagi-lagi itu terserah bagaimana anda menyikapinya. Namun yakinlah bahwa dalam posting singkat ini saya akan memberikan informasi bermanfaat yang sulit untuk anda tolak. Mengapa?. Jawabannya adalah karena postingan ini penting sekali. (jadi tertarik untuk membaca sampai selesai kan?, hehehe). Nah, artikel ini masih berkenaan degan posting saya sebelumnya, yaitu membahas seputar penalti yang diberikan Google kepada blog-blog "over-optimized" yang diakibatkan oleh algoritma baru seperti Google Panda ataupun Google Penguin the Web Spam Killer.

Meskipun pada dasarnya setiap webmaster tak ingin mendapat penalti yang dilakukan oleh SE (Search Engine) baik penalti manual seperti pada Google Panda atau pun penalti otomatis oleh Google Penguin, namun penerapan teknik SEO yang kurang baik, yang mana terakumulasi karena dilakukan secara terus menerus akhirnya membuat sebuah penalti dari Google dijatuhkan juga. "Lalu bagaimana saya tau jika saya terkena Google penalti manual atau otomatis?". Nah, saya akan menjelaskannya lebih lanjut mengenai hal ini.

Ada kabar baik yang sekaligus kabar buruk bagi anda para pemilik blog. Kabar baiknya adalah anda sekarang bisa tau jika blog anda terkena Google penalti manual ataukah penalti otomatis dari Google. Matt Cutts selaku Kepala Tim Google Web Spammer memberikan info seputar Google Web Master Tools yang mana setiap blogger atau pemilik blog pasti sudah sangat familiar dengan blog tooling interface milik Google ini. Dalam sebuah konsorsium SMX Advanced You&A, Matt Cutts selaku jubir tak resmi Google mengatakan bahwa indikasi antara keduanya sangatlah jelas. 

Jika anda mendapatkan pesan/pemberitahuan di dalam Google Webmaster Tools yang berupa notifikasi atau alert, itu artinya anda mendapat manual penalti dari anggota tim Google setelah melakukan review secara langsung/onsite.

Dengan hanya mendapatkan pesan tersebut, bukan berarti blog tersebut terkena penalti karena perubahan algoritma yang dilakukan oleh Google, akan tetapi pesan itu hanya berupa penyampaian bahwa telah dilakukan penalti manual yang dilakukan oleh Tim Google setelah melakukan inspeksi dan mengklasifikasikan bahwa blog tersebut tidak sesuai dengan guideline Google webmaster. Notifikasi ini sudah mulai diberlakukan oleh Google mulai saat ini dan 99% webmaster yang terkena penalti manual akan mendapatkan pesan tersebut.
Sedikit saran dari saya yaitu selalu ingat untuk melakukan enable email forwarding pada Webmaster Tools, jadi anda bisa langsung menerima pesan ini lewat email ketika dikirim oleh Tim Google.

Dan jika anda merupakan salah satu webmaster yang mendapatkan pesan ini, maka Google menyarankan satu hal, yaitu mulai bekerja keras untuk "membersihkan blog" dan meminta peninjauan ulang. Demikian sedikit informasi mengenai seputar penalti Google. Semoga bermanfaat, bisa dipahami dan tak ada satupun dari anda yang mengalaminya.

Tri Haryadi Jumat, 08 Juni 2012
Cara mengatasi blog yang terkena google penguin

Lama tak update rasanya kian membuat otak saya jadi terasa beku sekaligus menonaktifkan "sense of inspiration" yang biasanya selalu rutin berkunjung ke "kediaman" saya. Oleh sebab itu sedianya ingin saya mencairkan sedikit-sedikit isi kepala saya yang biasanya berfungsi dengan baik, tapi kini mulai terjadi penyumbatan disana-sini dikarenakan syaraf-syaraf kecil rapuh ini mulai jarang mengambil peranan. Saya ingin ingin membuat sesuatu yang berarti bagi orang lain dengan blog sederhana milik saya ini, semoga saja. "Oke, saya mau posting apa ya??". Begitulah kalimat yang selalu saja muncul saat saya berhadapan dengan form putih kosong "entri baru" di blogger platform.

Melihat postingan sobat-sobat blogger yang lain membuat saya jadi merasa minder dan malu. Apalagi dengan kata-kata yang seolah menjadi mantra bagi mata audience yang seakan memaksa untuk membaca. Jujur saja, saya bukanlah orang yang pandai merangkai kata-kata indah dalam sebuah posting yang penuh dengan makna, kalau berbohong saya memang jagonya, hehehe. Just kidding, menipu lebih tepatnya, hehe. Just kidding juga ding. Saya memang bukan tipikal orang yang serius tapi saya juga bukan orang yang terlampau lucu, maka dari itu cita-cita saya menjadi seorang ilmuwan telah kandas dan ambisi jadi seorang pelawak pun gagal total. 
Tanpa kebisaan yang berarti akhirnya membuat saya menjadi orang rata-rata yang cenderung biasa-biasa saja

Okelah, sekarang saya ingin masuk ke tahapan "mungkin bisa berguna" bagi orang lain seperti yang saya ucapkan barusan. Dan kali ini saya ingin membahas tentang Algoritma Google Penguin yang baru saja kemarin dilepaskan dan topik ini pun sempat membuat geger dibeberapa forum serta website-website yang membahas tentang SEO dan Search Engine. Postingan beberapa waktu lalu yang bertitel Mengenal Google Penguin The Web Spam Killer rupanya begitu sangat beringas dan saya pun terpaksa harus melihat beberapa sobat blogger yang saya kenal dengan baik satu-persatu mulai jatuh "lunglai berguguran". Sungguh tragis, sungguh kejam dan sungguh diluar dugaan semua ini bisa terjadi. Dan semua optimasi yang telah dilakukan begitu terasa sia-sia setelah terkena Google Penguin ini. Bukan hanya satu atau dua artikel saja yang tidak lagi ada diposisi SERP yang terhormat, tapi hampir semua artikel seakan-akan sudah tak dianggap lagi oleh Search Engine yang bernama Google ini.
Google Feedback Form
Bagaimana ciri-ciri blog yang terkena Google Penguin atau Penguinized ini?. Pertanyaan yang bagus. Efek yang dirasakan pertama kali adalah menurunnya jumlah visitor secara tiba-tiba dan drastis. Tidak perlu menunggu berlama-lama, misalnya jika hari ini visitor blog anda berjumlah 1000 ekor, maka besok tersisa hanya puluhan saja. Efek yang kedua adalah hilangnya SERP untuk kata-kata kunci yang menjadi "jagoan" dalam mendatangkan visitor. Bahkan untuk full keyword saja kata kunci yang sekaligus menjadi trademark dari blog pun tak jua muncul dihalaman 1,2,3 dan seterusnya. Coba lakukan trace di Google dengan cara ketik:
site:http://namabloganda.com dan lihat hasilnya. Adakah url blog anda yang tidak terindeks disana. Jika tidak terindeks padahal anda sudah posting begitu lama, bisa jadi masuk Sandbox. Jika masih ada, coba copy full keyword dari postingan anda dan paste di pencarian Google dan klik Search / Cari. Jika full keyword anda tidak muncul dihalaman 1,2,3 dan selanjutnya, bisa jadi blog anda terindikasi terkena Penguin.

Oke, url blog anda masih terindeks, tapi tidak ada dihalaman pencarian Google bahkan untuk full keyword. Tak salah jika anda berasumsi jika blog yang anda miliki terkena efek Google Penguin jika merujuk pada hal-hal diatas. Nah, lalu bagaimana cara mengatasi blog yang terkena Google Penguin?. Jawabannya adalah untuk saat ini belum ada jaminan bagi sebuah blog untuk bisa keluar dari Google Penguin. Mengapa demikian?. Google Penguin ini sangat berbeda dengan Google Panda yang memberikan efek Google Dance yang dirilis sebelumnya, karena Algoritma Penguine bersifat otomatis (auto applied) bagi web atau blog yang menggunakan teknik-teknik SEO yang dilarang. Berbeda dengan Google Panda yang masih berbasis analisa manual webspammer Google yang kemudian memberikan hukuman atas teknik-teknik SEO yang digunakan.


Lalu bagaimana jika ada sebuah website atau blog yang salah sasaran oleh Google Penguin ini?. Matt Cutts kemudian menjelaskan via sms kepada saya seperti ini,
If your site was affected by the “Penguin” webspam algorithm update on April 24th, 2012, and you don’t think it should have been affected, please give us more details below.

Dengan statement Matt Cutts yang seperti itu, maka sangat dimungkinkan sekali jika bisa saja terjadi korban yang memang terkena efek "salah sasaran". Meskipun begitu, ada beberapa hal yang memang sangat disarankan untuk recover ataupun tindakan pencegahan dari Google Penguin, yaitu dengan cara:

Tulisan anda untuk manusia, bukan robot.
"Content is a king", begitulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan oleh Google dimana konten harus menargetkan sajian yang informatif. Tulislah sebuah artikel yang menggunakan bahasa manusia, bukan bahasa robot "pencari" (human targetted). Perhatikan grammar (jika blog berbahasa Inggris) dan tata cara penulisan yang benar. Inilah yang membedakan tulisan original atau spin artikel. Saat ini konten memang menjadi perhatian utama Search Engine, dan Bing.com pun telah melakukan hal sama sebelumnya.

Mulailah untuk menghapus jejak-jejak link anda.
Sebagian spammer memang ada yang hobi "menyampah", begitulah saya menyebutnya. Penempatan backlink secara beruntun yang tidak proporsional disinyalir menjadi penyebab dari efek Google Penguin pada blog anda. Berhentilah menambatkan link secara membabi-buta dan jika dimungkinkan untuk bisa menghapus link-link tersebut.

Coba untuk peninjauan ulang.
Mungkin cara ini masih bersifat untung-untungan, namun tidak ada salahnya juga untuk dicoba. Jika memang anda tidak merasa melakukan teknik-teknik SEO yang berlebihan dan masih sesuai dengan koridor yang berlaku, mungkin meminta peninjauan ulang terhadap Google bisa sedikit membantu. Google menyediakan form yang bisa anda submit jika anda merasa anda tidak melakukan kecurangan. Tim Google anda mensurvey blog atau website anda dan melakukan peninjauan ulang. Silakan apply feedback anda.

Nah, semoga artikel yang membahas mengenai Google Penguin ini bisa sedikit memberikan informasi yang bermanfaat. Dan semoga saja tidak ada satupun diantara kita yang mengalami hal mengerikan ini, terutama kepada diri saya karena jujur saja saya pun takut dan was-was jika turut menjadi korban, hehehe.

Tri Haryadi Minggu, 03 Juni 2012